Kata Mutiara Kisah Para Muallaf 14: Jennifer Berzon, Merantau Membuka Hatinya Pada Alquran

Kisah Para Muallaf 14: Jennifer Berzon, Merantau Membuka Hatinya Pada Alquran

 Dalam Kata Mutiara kisah para muallaf 14 ini, kita akan menyimak perjalanan Jennifer Berzon. Perantauannya ke Abu Dhabi diniatkan untuk membuka lembaran baru. Ia ingin mendapatkan hidup yang lebih baik, dibandingkan jika terus-menerus bertahan di Filipina. Tapi, Abu Dhabi tidak hanya memberikan hidup duniawi yang baru. Melainkan juga, kehidupan spiritual yang berbeda. Apa yang menimpa Jennifer di sana?

*****
 
Perempuan itu bukan lagi bernama Jennifer Berzon, melainkan Salma. Berawal dari pekerjaannya sebagai pembantu rumah tangga, Jennifer bertolak dari rumahnya di Filipina ke Shamkha, Abu Dhabi. Siapa nyana, di sana ia tidak hanya memperoleh kehidupan yang lebih baik, tetapi hati yang lebih suci.

Bekerja untuk keluarga Abdouli, perasaan Jen, demikian ia biasa dipanggil, tersentuh oleh kehangatan seorang Umm Ahmed, sesama rekan pengurus rumah tangga. Tiga tahun bersama tidak hanya membuat keduanya akrab. Jennifer jatuh cinta pada sikap Umm Ahmed yang begitu tulus dalam memberikan segalanya. Jen mengaku banyak belajar untuk menjadi seseorang yang lebih baik dari sang sahabat.

Tak hanya itu, perlakuan keluarga Abdouli tak kalah istimewa. Tidak seperti yang ada dalam bayangan, bahwa seseorang di tanah Arab akan memperlakukan pembantu layaknya budak. Keluarga ini menghormati dan menghargai Jennifer Berzon. Hal tersebut justru membangkitkan pertanyaan dalam diri sang wanita Filipina. Agama apa yang dianut oleh keluarga Abdouli sehingga mereka menempatkan seseorang yang semestinya, dari segi kedudukan, ada di bawah, sebagai sosok kawan dan kerabat?

Perasaan Jen terhadap Islam semakin bertambah, karena setiap hari mendengarkan lantuan ayat Alquran. Seiring bertambahnya pengetahuan bahasa Arab, Jennifer semakin tersentuh kala ayat-ayat tersebut terdengar. Ayat-ayat yang indah, yang kaya makna, dan mengajarkan kesetaraan dalam segala hal pada siapa pun. Tidak ada yang lebih tinggi di antara umat Islam, kecuali yang imannya lebih tinggi kepada Allah. Yakinlah Jen, ini agama yang harus dipeluknya.

Tapi, keputusan Jennifer Berzon masuk Islam, bukanlah pekerjaan mudah. Meskipun sang suami tak menentang hal ini, sudah merupakan kewajiban, seorang istri haruslah memiliki pasangan sesama muslim, berbeda dengan seorang pria. Sempat khawatir dan resah, beruntunglah bagi Berzon, hidayah Allah datang untuk sang suami, yang kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat. Perantauannya bukan lagi sekadar mencari peruntungan. Di tanah Arabia yang kering, ditemukannya hati itu basah oleh kehidupan baru yang menjamin Akhirat untuk Jennifer Berzon.

Foto: sputniknews.com
Previous
Next Post »