Kata Mutiara Kisah Para Muallaf 12: April Fuller, Menemukan Kedamaian di Agama Yang Dibenci Kakek

Kisah Para Muallaf 12: April Fuller, Menemukan Kedamaian di Agama Yang Dibenci Kakek

Dalam Kata Mutiara kisah para muallaf 12 ini, kita akan menyimak perjalanan April Fuller. Pertama kali ia tertarik pada Islam, sang Kakek yang fanatik buta terhadap Kristen langsung menggertak. April disindir, apa ingin menjadi teroris. Namun perjalanan waktu membuktikan kepada April, Islam tidak lekat dengan terorisme seperti yang disangka kebanyakan orang Barat.

*****
Dibesarkan dalam keluarga yang menganut Kristen Baptis secara ketat, tak membuat April Fuller menemukan kedamaian. Ia merasa hidup dalam taklid buta. Lalu, datanglah seorang kawan yang memperkenalkan Islam. Agama yang dipandang sang kakek begitu sinis.

Beberapa hari setelah memeluk agama ini, April Fuller dipanggil menghadap kakeknya. Pertanyaan pertama begitu menyakitkan, "Apakah kau ingin meledakkan sebuah gedung?". Pertanyaan stereotip yang menggumpal di lingkungannya di Oxford. Tapi, bukan April jika tak bisa menghadapi masa-masa sulit, ketika semua orang seakan memunggunginya.

Ia sudah mempertimbangkan apa yang terjadi, sejak mengumumkan konversi ke Islam di akun facebook. Rekan-rekan yang pernah menyaksikan betapa tulusnya pelayanan Fuller di gereja, langsung bereaksi. Tak jarang di antara mereka mengeluarkan pernyataan pedas. Termasuk pastur kenalan April yang berkata,
"Sungguh memalukan engkau membalikkan badan dari Tuhan, dan memuja nabi palsu yang berkhotbah membakar kebencian pada siapa pun yang tak menyembah Tuhannya."

---------------------------------------------------------------
 ---------------------------------------------------------------

Sikap keras ini bukannya membuat April Fuller melunak. Ia semakin paham, ada lubang besar yang membedakan agama terdahulu dengan apa yang dianutnya.

Dituturkan oleh gadis muda ini, "Sejak bertemu dengan seorang teman yang mengajarkan Islam, saya sadar agama ini dibangun dengan menggunakan logika pula. Dalam Kristianitas, yang ada hanyalah taklid buta. Setiap kali saya bertanya tentang hal-hal tertentu di agama terdahulu, semua langsung menghentikan. Tapi, tidak dalam Islam. Setiap keraguan ditampung dan dicari pemecahannya."

Perjuangan April begitu berat. Untuk lebih mengenal Islam ia berangkat dari Oxford ke Memphis. Namun, hatinya tetap membaja. Berbeda dengan kebanyakan orang, sang ibu senantiasa berada di belakang April untuk mengokohkannya.

Kepada April yang tak lagi mengenakan pakaian seksi dan menolak pesta, ibu April berkata, "Ikuti kata hatimu."

 Sesuatu yang membuat gadis ini menuturkan keheranannya pada sekian orang. "Untuk pertama kalinya saya merasa tahu apa yang tengah dikerjakan. Aneh; saya menemukan kedamaian di agama yang oleh sebagian orang hanya dilihat sebagai penyebar kebencian." Iya, karena tidak semua orang mengenal Islam seperti April ....

Foto ilustrasi: aboutislam.net
Previous
Next Post »