Kata Mutiara Kisah Para Muallaf 07: Lauren Booth Masuk Islam Karena Ciuman Sorang Nenek di Palestina

Kisah Para Muallaf 07: Lauren Booth Masuk Islam Karena Ciuman Sorang Nenek di Palestina

Dalam Kata Mutiara kisah para muallaf 07 ini, kita akan menyimak perjalanan Lauren Booth, ipar Toni Blair. Dalam perjalanannya untuk meliput pemilu di Tepi Barat, Lauren merasa asing. Inggris dan tanah Arabia adalah dua hal berbeda. Namun pengembaraan itu berubah seketika kala ia mendapatkan ciuman istimewa seorang nenek. Dari sanalah pintu hidayah terbuka lebar untuknya.

*****

"Wanita profesional Eropa umumnya sangat memperhatikan penampilan. Contohnya saya, yang bangga dengan rambut pirang dan belahan dada. Hal ini, seolah menjadi 'jualan' kami untuk bersaing." Kalimat itu, diucapkan dengan tulus oleh seorang Lauren Booth, ipar Toni Blair, setelah ia masuk Islam. Perjalanannya untuk meliput pemilu di Tepi Barat pada Januari 2005 membuka pandangan sang wanita karier tangguh ini masuk Islam.

Tiba di Ramallah yang ketika itu dingin, Lauren Booth dibuat terkesima. Seorang wanita tua tiba-tiba menarik tangannya begitu saja. Jelas ada kendala besar dalam masalah bahasa. Lauren hanya bisa pasrah mengikuti gerak sang wanita tua dengan pikiran macam-macam.

Siapa sangka, perempuan tersebut membawanya ke rumah, dan menghadiahkan mantel, topi, serta scarf untuk menghangatkan tubuh Lauren. Tak lupa, sebuah kecupan hangat hadir. Kecupan tulus yang tak pernah didapatkan Lauren Booth sebelumnya, dan tak pernah dibayangkannya terjadi di lingkungan yang berkesan keras, biadab, dan terbelakang itu.

Kesan pertama itu terus bergejolak dalam hati Lauren. Berhari-hari berpetualang di Palestina, akhirnya membuka mata. Tak semua yang disampaikan berita, benar adanya. Orang-orang Islam yang ada di sini, begitu kaya akan cinta. Dan semakin Lauren menyelami dunia kaum muslim, semakin ia sadar pula, keterbukaan bukan hal tabu. Ia pernah menyaksikan sendiri, para gadis berhijab dan bercadar, penuh percaya diri dan berani menyela ucapan seorang syekh di Libanon. Batas angker dan perendahan wanita yang sering digembar-gemborkan ternyata tak pernah ada.

---------------------------------------------------------------
 ---------------------------------------------------------------



Pilihan pun membulat. Lauren Booth kemudian memutuskan masuk Islam beberapa tahun sejak kedatangannya di Tepi Barat. Tapi, bukan berarti tanpa konsekuensi. Banyak yang mengira, Booth tengah mencari popularitas. Ada pula yang menganggapnya sebagai penganut syiah garis keras. Apa pun yang menghadang, tekadnya sudah terlalu bulat.

Lauren Booth kemudian menjadi salah satu pembela Islam di tanah Inggris. Ia membuka banyak perenungan kepada dunia Barat, untuk lebih bijak dalam memandang Islam. Menanggapi aksi terorisme yang dilakukan oleh beberapa gelintir umat, Lauren Booth menegaskan, "Berbahaya sekali menyimpulkan agenda sebuah agama hanya dari tindakan seorang muslim, sementara mata kita buta bahwa ada jutaan muslim lain yang tewas atau hilang karena perang dan serbuan dunia Barat."
Previous
Next Post »