Kata Mutiara Kisah Para Muallaf 10: Lynne Ali, Mantan DJ Yang Berjilbab ke Tempat Pesta


Kisah Para Muallaf 10: Lynne Ali, Mantan DJ Yang Berjilbab ke Tempat Pesta

Dalam Kata Mutiara kisah para muallaf 10 ini, kita akan menyimak perjalanan Lynne Ali. Dahulu hidupnya penuh suka ria. Sebagai DJ, Lynne akrab dengan dunia pesta dan mabuk-mabukan. Namun, segalanya berubah sejak ia mengenal Islam. Ketika Lynne yang berjilbab mendatangi pesta temannya, ia bagaikan mendapatkan palu godam yang memukul kencang-kencang. Apa yang dirasakan Lynne?

*****

"Aku bekerja paruh waktu sebagai DJ, jadi hidupku memang ada di sekitaran klub. Aku biasa berdoa, tapi hanya ala kadarnya sebagai seorang Kristen. Aku pergi ke pesta, mabuk-mabukan dengan sahabat, dan mengencani beberapa pria pada masa remaja." 

Kita mungkin akan setengah tidak percaya tuturan tersebut keluar dari bibir seorang Lynne Ali yang seluruh tubuhnya kini telah berhijab. Pengalaman masa muda memang segalanya. Dari sanalah, kita akan berubah menjadi lebih baik ... atau lebih buruk.

Perubahan pertamalah yang menimpa Lynne Ali. Diawali dari hubungan cintanya dengan seorang muslim, Zahyd, sang DJ dibuat tergelitik oleh pertanyaan demi pertanyaan adik sang pacar. Lynne diberi berbagai pandangan tentang Islam. Dan hal-hal itulah yang membuatnya tertegun. Selama ini, ia selalu ingin mengisi diri dengan sesuatu. Entah apa itu. Tapi, bahkan gaya hidup penuh pesta dan mabuk yang dijalani, tak pernah memuaskan dahaga. Ada yang harus diisi. Lebih dan lebih lagi!

Lynne tak menampik. Islam adalah sesuatu yang terlihat seksi untuknya. Masuklah dia ke dalam agama ini sejak usia sangat muda, 19 tahun. Semakin dia mengenal Islam, semakin pula dirasakannya perbedaan besar dengan lingkungan. 

Pernah suatu ketika Lynne mendatangi pesta ulang tahun sahabat lamanya, yang genap berusia 21 tahun. Di perayaan yang berlangsung di bar itu, dilihatnya banyak perempuan yang memamerkan tubuh indah, mabuk-mabukan, menari liar dan bertutur kata sembarangan. Lynne yang ketika itu sudah berjilbab, mengaku menitikkan air mata. Bukan apa-apa, ia terharu karena Allah telah menyelamatkannya dari kehidupan semenjana itu.
"Untuk pertama kalinya saya melihat kehidupan masa lalu dari sudut pandang orang luar. Sungguh, saya tidak ingin kembali ke sana. Saya bukan lagi budak masyarakat  bobrok yang mesti melakukan ini dan itu hanya demi pemuasan nafsu." 

Foto ilustrasi: sputniknews.com
Previous
Next Post »