Kumpulan Kata Mutiara Terbaik Imam Ali bin Abi Thalib Tentang Akhirat


Kumpulan Kata Mutiara Terbaik Imam Ali bin Abi Thalib Tentang Akhirat

Kumpulan kata mutiara terbaik Imam Ali bin Abi Thalib tentang akhirat menjadi titik penting dari sekumpulan kalimat beliau yang diajarkan kepada umat Islam. Imam Ali senantiasa menegaskan, kehidupan duniawi ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kehidupan Akhirat. Bahwa garis finish hidup seseorang bukanlah ketika nyawanya dicabut oleh Malaikat Izrail. Sebaliknya, hidup yang sebenarnya baru dimulai, karena seseorang akan dimintai pertanggungjawabannya atas semua tindakan di dunia.

Kata mutiara Ali bin Abi Thalib tentang kehidupan akhirat, selalu menitikberatkan tentang perbedaan ekstrem Akhirat dengan dunia, dan kesalahan kebanyakan manusia dalam memandangnya. Hanya karena kita saat ini berada di dunia, bukan berarti dunia ini adalah hal pasti. Sebaliknya, meski Akhirat adalah sesuatu yang belum tergambarkan dalam bayangan kita, bukan berarti hal itu tidak nyata. Karena Akhirat adalah kenyataan, sementara dunia hanyalah permainan dan sendau gurau belaka.

Imam Ali selalu mengingatkan, betapa sia-sianya seseorang bermegah-megah dalam hidup duniawi, yang membuatnya lalai pada tempatnya kembali. Selama masih hidup, selama masih bisa bertaubat, dan selama masih belum dimintai pertanggungjawaban secara langsung, yang bisa kita lakukan adalah mengumpulkan bekal sebanyak mungkin untuk kehidupan Akhirat.


Kumpulan kata mutiara Imam Ali bin Abi Thalib tentang akhirat adalah sebagai berikut.
  1. Dalam hidup di dunia ini, ingatlah pengereman nafsu. Sisa hidupmu adalah konsekuensi atas pengereman tersebut.
  2. Siapa pun yang mengingat betapa jauhnya sebuah perjalanan, pasti akan membekali diri.
  3. Setiap napas kita berarti satu langkah lebih jauh untuk mengakhiri hidup.
  4. Manusia seperti pengembara yang harta bendanya dicuri ketika sedang tidur.
  5. Orang bijak harus mulai membangun rumah untuk kehidupan akhiratnya sejak berada di dunia.
  6. Kepuasan nafsu tidak akan berarti apa-apa dibandingkan siksaan neraka.
  7. Tidak ada yang khusus dari dunia; ia hanya siang dan malam yang berkelanjutan.
  8. Tidak ada yang lebih dekat daripada kematian.
  9. Hidup adalah beranda, sedangkan kehidupan akhirat adalah rumah yang sebenarnya.
  10. Siapa pun yang tidak menyukai kehidupan akhirat adalah orang gila.
  11. Di akhirat nanti, Tuhan bertanya, “Di manakah mereka yang di dunia mengaku memiliki tanah-tanah yang luas?”
  12. Adakah orang yang terbangun dari tidurnya (sadar akan dirinya) sebelum kematiannya tiba?
  13. Adakah orang yang menyadari kebodohannya sebelum waktunya di dunia berakhir?
  14. Adakah orang yang siap bertemu Tuhannya sebelum jiwanya terlepas?
  15. Adakah orang yang membekali diri dengan persediaan yang cukup sebelum waktu meninggalkannya (tidak ada kesempatan lagi)?
  16. Adakah orang yang bertobat atas dosa-dosanya sebelum kematiannya tiba?
  17. Setiap yang hidup pasti mati.
  18. Bagaimana mungkin seseorang yang hidup tidak akan mati?
  19. Saya terperangah melihat orang-orang bodoh membangun hidup di dunia ini, padahal kematian menguntit mereka dengan jarak yang begitu dekat.
  20. Siapa pun yang menyibukkan diri dari surga (lebih peduli pada dunia), maka nerakanya ada di depan mata.
  21. Manisnya kehidupan akhirat melenyapkan perihnya malapetaka dunia.
  22. Surga adalah permukiman terbaik, sedangkan neraka adalah permukiman terburuk.
Previous
Next Post »