Kumpulan Kata Mutiara Terbaik Nabi Muhammad Saw (Bagian 2)

Kumpulan Kata Mutiara Terbaik Nabi Muhammad Saw (Bagian 2)

 Kumpulan kata mutiara terbaik Nabi Muhammad saw. adalah pelajaran istimewa bagi seluruh umat manusia tanpa kecuali. Menyelami kata demi kata Rasulullah, kita akan merasa seperti tenggelam dalam samudera lepas yang membuat diri ini seakan hilang lenyap tak berarti. Betapa seseorang yang sudah terjamin masuk surga, dipuji penduduk langit dan bumi, mau bersusah payah dalam menjalani hidup: menghindari perbuatan menyekutukan Allah dan menghindari tindakan menyakiti sesama makhluk.

Mempelajari Islam adalah mempelajari keunikan dan mempelajari Nabi Muhammad saw. adalah mempelajari keluarbiasaan. Miraj beliau menunjukkan bahwa ruh Nabi sebagai yang paling sempurna dari ruh manusia sempurna tidak hanya telah menembus batas ruang-waktu, tetapi juga menempatkan beliau pada posisi yang paling dekat kepada Pengetahuan Tersembunyi, Allah swt., seperti yang dijelaskan dalam aforisma “aku telah bersendiri dengan Tuhan yang padanya tidak ada ciptaan masuk. Bahkan tidak pula Jibril yang merupakan ruh murni” atau “aku bersendiri bersama Tuhan pada keadaan tiada malaikat yang bisa mendekat atau nabi dikirim untuk menyaingi aku”.

Dengan keluarbiasaan Nabi ini, beliau justru tampil sebagai sosok rendah hati yang lebih memilih berada di dalam kemiskinan seperti ucapan beliau yang sangat terkenal, “kemiskinan adalah kebanggaanku”. Tentu bukan sebuah kebetulan jika Nabi memilih hidup miskin karena kemiskinan bisa menggiring manusia pada dua hal paling bertentangan.

Pertama, menjadi seorang pencela Tuhan (atau malah memungkirinya) karena ketersiksaan dalam menjalani hidup, kemudian mencari teori-teori penyelamatan hidup duniawi agar terlihat gagah. Kedua, menjadi seseorang yang benar-benar bergantung kepada Allah tanpa memalingkan diri pada siapa pun lagi karena memang tidak ada pelindung lagi bagi orang miskin selain Allah seperti dalam Q.S. 47:38 “Allah-lah yang Maha Kaya, sedangkan kalianlah yang fakir”.

Membaca kata mutiara berikut ini mungkin bisa memantik semangat; tetapi juga seperti menghadap pada sebuah cermin yang memantulkan Cahaya Abadi sehingga menimbulkan rasa malu yang dalam di lubuk hati. Layaklah ketika selesai membaca deretan kata mutiara di bawah, kita, mengutip ucapan Abu al-Husayn an-Nuri, akan berkata, “suatu hari aku menatap cahaya dan aku terus menatapnya  sehingga aku ingin menjadi cahaya itu; Cahaya di atas Cahaya.”.

BEPERGIAN

Bepergian merupakan bagian dari siksaan karena seseorang harus mengurangi makan, minum, dan tidurnya. Oleh karena itu, jika salah seorang diantara kamu sekalian telah selesai urusannya dalam bepergian, hendaklah ia segera kembali kepada keluarganya.

Apabila salah seorang diantara kamu sekalian bepergian dalam waktu yang cukup lama, janganlah ia mengetuk pintu pada keluarganya pada waktu malam.

Tidak halal bagi seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir untuk bepergian yang memakan waktu sehari semalam kecuali bersama muhrimnya.


BERPUAS DIRI

Kekayaan tidak dilihat dari melimpahnya harta, tetapi dari perasaan berpuas diri.

Ketika kau melihat seseorang, yang diberi titipan harta dan keadaan yang lebih baik daripada dirimu, lihatlah mereka yang diberi lebih sedikit oleh Allah.

Lihatlah mereka yang lebih tidak beruntung daripada dirimu sehingga kau tidak mungkin tidak berpuas diri atas keberuntungan yang diberikan Allah kepadamu.

Allah mencintai mereka yang berpuas diri.

BERSIH

Kesederhanaan dan kesucian adalah bagian dari iman.

Jika bukan karena khawatir akan memberatkan umatku, aku akan meminta mereka untuk  menggosok gigi sebelum setiap salat.

Allah adalah Yang Maha Murni; Ia mencintai kemurnian dan kebersihan.

Ada tiga sikap manusia yang tidak dilihat Allah pada hari kiamat dan mereka tidak akan disucikan pula, justru mereka akan mendapat siksaan pedih, yaitu (1) orang yang memiliki kelebihan air dalam perjalanan, namun ia menolak memberikan air tersebut kepada orang yang kehausan di tengah perjalanan, (2) orang yang berjanji akan taat kepada imam (atau bisa juga pemimpin), tapi ia tidak melakukannya kecuali hanya demi kepentingan dunia. JIka sang imam (pemimpin) memberikan kepentingan dunia kepadanya, ia akan senang. Jika imam (pemimpin) itu tidak memberikan kepentingan dunia kepadanya, ia marah, (3) orang yang berjualan sesudah Asar sambil berkata, “Demi Allah, tiada Tuhan selain Dia, sungguh barang-barangku ini sudah ditawar sekian dan sekian (berdusta dalam berdagang),” lalu ia dibenarkan orang-orang (yang tidak tahu dusta).

BINATANG


Takutlah kepada Allah dalam memperlakukan binatang. Kendarai mereka jika binatang tersebut layak dinaiki; dan istirahatkan mereka jika binatang tadi lelah.

Seorang wanita berdosa dua kali karena seekor kucing yang diikatnya hingga mati dari kelaparan. Perempuan itu tidak memberikan apa pun kepada kucing untuk dimakan. Perempuan itu juga tidak membuat sang kucing bebas sehingga mungkin bisa menemukan makan atas laparnya.

Seorang sahabat bertanya, “Adakah pahala jika aku membantu binatang ternak dan memberi mereka air untuk minum?” Nabi Muhammad saw. berkata, “Sungguh, ada pahala atas semua tindakan baik kepada binatang.”

Sungguh, Allah memiliki seratus kebaikan; salah satunya yang diturunkan-Nya kepada manusia adalah binatang berkaki empat  (pemamah biak) dan semua yang bergerak di permukaan bumi. Dengan hal-hal ini manusia berbuat baik dan saling memaafkan antarsesama. Dengan hal ini pula binatang berbuat baik kepada anaknya dengan mengangkat kakinya, karena khawatir menginjak anaknya. Allah menjaga 99 kebaikan lain yang akan diberikan-Nya dengan cuma-cuma pada makhluk-Nya pada Hari Akhir.

Seorang pemuda menghadap Rasulullah dengan membawa sebuah permadani dan berkata, “Wahai Utusan Allah! Aku melewati pepohonan dan mendengar suara anak burung. Kuambil dan kutaruh mereka ke dalam permadani ini. Ibu mereka datang dan mengitariku. Kubuka permadani ini, lalu sang ibu hendak masuk ke permadani ini pula. Kubawa permadani ini ke sini, di dalamnya ada anak-anak burung tersebut.” Lalu Rasulullah berkata, “Bukalah pemadani ini.” Ketika sang pemuda mengikuti petunjuk Nabi, ibu burung tersebut bergabung dengan anak-anaknya. Nabi Muhammad saw. berkata, “Apakah kau heran dengan kasih sayang ibu kepada anaknya? Aku bersumpah dengan nama-Nya yang mengutusku, sungguh Allah lebih mencintai makhluk-Nya daripada ibu burung ini kepada anak-anaknya. Kembalikan mereka ke tempat kau mengambil. Biarkan sang ibu bersama mereka.”

Rasulullah SAW melarang bermain ketapel dan bersabda, “Ketapel tidak dapat membunuh binatang buruan dan tidak dapat melukai musuh. Ketapel hanya akan
mencongkel mata dan mematahkan gigi (menyebabkan penderitaan binatang, tidak langsung membunuhnya).”

BURUH

Nabi Muhammad saw. berkata, “Ia yang berbuat buruk kepada buruhnya tidak akan masuk surga.” Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah! Bukankah di antara kita banyak buruh dan yatim piatu?” Nabi menjawab, “Ya. Perlakukan anak yatim seperti anakmu sendiri; beri mereka makan apa yang kalian makan. Buruh yang berdoa (yang berpasrah diri kepada Allah) adalah saudaramu.”

Perlakukan buruhmu dengan tindakan menyenangkan; beri mereka makanan seperti yang kau makan; beri mereka pakaian yang sama dengan pakaian yang kaukenakan. Jika mereka tidak memuaskanmu, merdekakanlah dia; dan menghukum sesama makhluk Allah.

Zaid, buruh Nabi Muhammad saw. berkata, “Aku melayani Nabi Muhammad saw. selama sepuluh tahun dan beliau tidak pernah berkata, “huh!” kepadaku; juga tidak pernah berkata “mengapa kau berbuat begini” atau “mengapa kau tidak berbua begini (menyalahkan atau mencari-cari kesalahan)?”
Previous
Next Post »