Kumpulan Kata Mutiara Terbaik Nabi Muhammad Saw (Bagian 1)

Kumpulan Kata Mutiara Terbaik Nabi Muhammad Saw (Bagian 1)

Kumpulan kata mutiara terbaik Nabi Muhammad saw. adalah pelajaran istimewa bagi seluruh umat manusia tanpa kecuali. Menyelami kata demi kata Rasulullah, kita akan merasa seperti tenggelam dalam samudera lepas yang membuat diri ini seakan hilang lenyap tak berarti. Betapa seseorang yang sudah terjamin masuk surga, dipuji penduduk langit dan bumi, mau bersusah payah dalam menjalani hidup: menghindari perbuatan menyekutukan Allah dan menghindari tindakan menyakiti sesama makhluk.

Kita bisa membandingkan, ketika seorang kepala negara pada masa ini tega memaksa orang yang ingin bertemu dengannya agar harus bersepatu pantovel dan berbaju, Nabi Muhammad saw. bahkan dengan segala kualitasnya berkata, “aku hanyalah manusia biasa seperti kalian”.

Kita juga bisa membandingkan, ketika seorang pemimpin perusahaan hanya bisa mencari kekeliruan karyawannya, bahkan kadang begitu menikmati ketika sang karyawan berwajah pucat takut dipotong gajinya, takluk sepenuhnya pada kuasa semu sang pemimpin, Nabi bahkan tak pernah mengatakan “mengapa kau berbuat begini” (menyalahkan tindakan) kepada Zaid bin Haritsah, buruh beliau. Pantaslah ketika Zaid diminta kembali kepada orang tuanya, ia lebih melayani Nabi Muhammad saw.; lelaki yang selalu bisa jatuh cinta.

Membaca kata mutiara berikut ini mungkin bisa memantik semangat; tetapi juga seperti menghadap pada sebuah cermin yang memantulkan Cahaya Abadi sehingga menimbulkan rasa malu yang dalam di lubuk hati. Layaklah ketika selesai membaca deretan kata mutiara di bawah, kita, mengutip ucapan Abu al-Husayn an-Nuri, akan berkata, “suatu hari aku menatap cahaya dan aku terus menatapnya  sehingga aku ingin menjadi cahaya itu; Cahaya di atas Cahaya.”.

AGAMA

Hiduplah dengan setiap orang sesuai dengan kebiasaan dan wataknya.

Ajarkan agamaku sesuai dengan zamannya.

Sesungguhnya agama itu mudah. Siapa saja yang mempersulit (kegiatan) agamanya, maka ia akan kalah.

Siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik maka Allah akan memberikan (meningkatkan) pemahaman terhadap agama baginya.

Allah tidak mengutusku untuk berbuat jahat atau menciptakan kerusakan, tapi untuk mengajar dan membuat hal lebih mudah.

Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu dalam perkara agama ini yang sebenarnya tidak ada, perkara tersebut tidak sah .

Ibnu Umar berkata, “Ketika kami berbaiat (berjanji setia) kepada Rasulullah saw. untuk selalu mendengar dan taat, beliau bersabda kepada kami, ‘Sebatas kemampuanmu.’”

ANAK-ANAK


Allah mencintai orang yang cermat dalam meneliti soal-soal yang meragukan dan yang tidak membiarkan akalnya dikuasai oleh nafsunya.

Doa anak-anak bermanfaat bagi orang tuanya jika orang tua tersebut telah meninggal. Anak- anak yang meninggal sebelum orang tuanya akan memintakan ampun bagi mereka pada Hari Pengadilan.

Ketika seorang anak diperintahkan untuk masuk surga, dia menangis dan berkata, “Saya tak akan memasukinya tanpa ayah dan ibu saya.”

Suatu hari Nabi dengan keras menarik lengan baju seseorang sambil bersabda, “Demikianlah anak-anak akan menarik orang tuanya ke surga.”

Anak-anak berkumpul berdesak-desakan di pintu gerbang surga dan menjerit memanggil ayah dan ibunya, hingga keduanya yang masih berada di luar diperintahkan untuk masuk dan bergabung dengan anak-anak mereka.

Rasulullah pernah mencium Hasan bin Ali (cucu beliau) ketika berada di sebelah Aqra’ bin Habis at-Tamimy. Aqra’ berkata, “aku mempunyai sepuluh anak lelaki dan mereka tak pernah kuciumi.” Rasulullah memandang kepadanya lalu bersabda, “barangsiapa yang tidak mengasihi, tidak akan dikasihi.”

Perintahkanlah anakmu mengerjakan salat apabila mencapai usia tujuh tahun!


AYAH DAN IBU

Kebahagiaan Allah terletak pada kebahagiaan ayahmu; dan kemurkaan Allah terletak pada kemurkaan Ayah.

Siapa pun yang ingin masuk surga dari pintu terbaik; harus membahagiakan ayah dan ibunya.

Seorang muslim harus berbuat baik kepada ayah dan ibunya; meski mungkin keduanya sudah melukai hatinya.

Seorang sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah! Aku telah melakukan dosa besar! Adakah perbuatan yang bisa menebusnya?” Nabi bertanya, “kau mempunyai ibu?” Sahabat itu menjawab, “tidak.” Nabi bertanya lagi, “kau punya bibi?” Sahabat itu mengangguk dan berkata, “ya.” Nabi Muhammad saw. berkata, “Pergilah ke tempatnya dan berbuat baiklah pada bibimu; dengan demikian dosamu akan diampuni.”

Nabi Muhammad saw. berkata, “apakah kau pernah melihat seorang ibu yang ingin melemparkan anaknya ke dalam api?” Seorang sahabat menjawab, “tidak.” Nabi berkata lagi, “Allah lebih mencintai makhluk-Nya daripada cinta ibu tersebut kepada anaknya.”

Pada masa Rasulullah saw., ibu Asma’ binti Abu Bakar Ash-Shiddiq yang masih musyrik mendatangi Asma’. Maka Asma’ bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, ibuku mengunjungiku dengan mengharapkan hubungan baik, apakah boleh aku menyambung hubungan dengan ibuku tadi?” Rasulullah bersabda, “Ya, jalinlah hubungan dengannya.”

Sebaik-baik kebajikan adalah seseorang yang menyambung tali persaudaraan kepada kenalan dari bapaknya.
Previous
Next Post »