Dalam bagian amalan doa sehari-hari kali ini, kita akan membahas Zikir Pagi Hari sesuai dengan ajaran Alquran tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah saw sebagai berikut.
1. Membaca kalimat taawudz
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Auudzu billaahi minassyaithaanir rajiim
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”
2. Dilanjutkan dengan membaca Ayat Kursi (Surah Al-Baqarah 255) sebanyak satu kali.
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum. Laa ta’khudzuhuu sinatuw wa laa naum. Lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh, Man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi idznih. Ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, Wa laa yuhiithuuna bi syai-im min ‘ilmihii illaa bi maa syaa-a, Wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardha wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa, wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim.
“Allah, tiada yang berhak disembah melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tiada mengantuk dan tiada pula tertidur. Kepunyaan-Nya apa-apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui segala yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apapun dari ilmu Allah melainkan hanya apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.”
Rasululllah saw. bersabda, “Barangsiapa yang membaca Ayat Kursi ketika petang, maka ia akan dilindungi oleh Allah dari berbagai gangguan hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang.” (H.R. Al Hakim)
3. Dilanjutkan dengan membaca surat Al Ikhlas sebanyak 3 kali.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
اللَّهُ الصَّمَدُ
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Qul huwa-Allaahu ahad
Allaahu shamad
Lam yalid walam yuulad
Walam yakun lahu kufuwan ahad.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa.
Allah, tempat bergantung segala urusan kepada-Nya.
Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan
dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.
4. Dilanjutkan dengan membaca surat Al Falaq sebanyak 3 kali.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Bismillahirrahmanirrahim
Qul a'udzu birobbil falaq
Min syarri ma kholaq
Wamin sharri ghosiqin idza waqob
Wamin sharrin naffatsati fiil 'uqad
Wamin sharri hasidin idza hasad
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Subuh,
dari kejahatan makhluk-Nya,
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”.
5. Dilanjutkan dengan membaca surat An-Nas sebanyak 3 kali.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
مَلِكِ النَّاسِ
إِلَهِ النَّاسِ
مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ
الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
Bismillahirrahmanirrahim
Qul a'uudzu birabbi-nnaas
Maliki-nnaas
Ilaahi-nnaas
min syarri lwaswaasi lkhannaas
alladzii yuwaswisu fii shuduuri nnaas
mina ljinnati wannaas
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Rabb manusia.
Raja manusia.
Sembahan manusia,
dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi,
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
dari jin dan manusia.”
Rasulullah saw. bersabda, “Bacalah Al Ikhlas dan Mu’awwidzatain (An Naas dan Al Falaq) di waktu sore dan pagi hari tiga kali, niscaya ia mencukupimu dari segala sesuatu” (HR. Abu Daud)
6. Dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut sebanyak 1 kali.
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.
“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.”
Apabila pagi hari, Rasulullah saw. mengucapkan doa tersebut. Adapun jika sore hari tiba, doa tersebut pada bagian pertama, ‘Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah’ diubah menjadi ‘Amsayna wa amsal mulku lillah …’ (H.R. Muslim)
7. Dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut sebanyak 1 kali.
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur.
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).”
Rasulullah saw. bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian berada pada pagi hari maka hendaknya mengucapkan doa tersebut” (H.R. Abu Daud)
8. Dilanjutkan dengan membaca Sayyidul Istighfar, sebanyak satu kali.
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa membaca kalimat ini dengan yakin di waktu pagi, lalu ia meninggal sebelum masuk waktu sore, maka ia termasuk ahli surga, Barangsiapa membaca dengan yakin di waktu sore, lalu ia meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk ahli surga. (H.R. Bukhari)
9. Dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut sebanyak empat kali.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيْعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ
Allahumma inni ash-bahtu usy-hiduka wa usy-hidu hamalata ‘arsyika wa malaa-ikatak wa jami’a kholqik, annaka antallahu laa ilaha illa anta wahdaka laa syariika lak, wa anna Muhammadan ‘abduka wa rosuuluka.
“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang memikul ‘Arsy-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.”
Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa ketika waktu pagi dan sore hari membaca doa ini sebanyak satu kali, maka Allah akan membebaskan seperempat tubuhnya dari neraka, dan barangsiapa mengucapkannya sebanyak dua kali maka Allah akan membebaskan separuh tubuhnya dari neraka, dan barang siapa yang mengucapkannya sebanyak tiga kali maka Allah akan membebaskan tiga perempat tubuhnya dari neraka, dan barangsiapa membacanya sebanyak empat kali maka Allah akan membebaskan semua anggota badannya dari neraka.” (H.R. Abu Dawud).
10. Dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut sebanyak satu kali.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).”
Abdullah bin Umar ra. berkata bahwa Rasulullah saw. tidak pernah meninggalkan doa-doa berikut saat tiba waktu sore dan pagi hari (H.R. Ahmad).
11. Dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut sebanyak satu kali.
اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurruhu ilaa muslim.
“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat jahat kepada diriku sendiri atau menimpakan kejahatan kepada seorang muslim.”
Abu Bakar Ash-Shiddiq pernah berkata kepada Nabi saw., “Beritahukanlah kepadaku doa yang harus aku baca ketika pagi dan sore.” Rasulullah menyampaikan doa tersebut, sembari bersabda “Ucapkan doa tersebut di waktu pagi dan sore dan ketika kamu ingin tidur.” (H.R. at-Tirmidzi, sebagai catatan ada riwayat sama dengan lafal sedikit berbeda yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Bukhari).
12. Dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut sebanyak 3 (tiga) kali.
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim.
“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah seorang hamba yang membaca hari kalimat tersebut, sebanyak tiga kali pada pagi dan sore hari setiap niscaya tidak akan dicelakakan oleh sesuatu apapun.” (H.R. Ahmad)
13. Dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut sebanyak 3 (tiga) kali.
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama nabiyya.
“Aku ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi.”
Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah seorang muslim membaca doa tersebut saat ia memasuki sore hari sebanyak tiga kali dan di pagi hari tiga kali, kecuali Allah pasti untuk meridhainya pada hari kiamat.” (H.R. Ahmad)
14. Dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut sebanyak satu kali.
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا
Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin Abadan.
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).”
Anas bin Malik ra. berkata bahwa Nabi saw. bersabda pada Fatima, sang putri, “Dengarkanlah wasiat yang kuingatkan kepadamu untuk diucapkan setiap pagi dan petang, yaitu doa tersebut.” (H.R. An-Nasa’i)
15. Dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut sebanyak satu kali.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Ash-bahnaa ‘ala fithrotil islaam wa ‘alaa kalimatil ikhlaash, wa ‘alaa diini nabiyyinaa Muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallam, wa ‘alaa millati abiina Ibraahiima haniifam muslimaaw wa maa kaana minal musyrikin
Di waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas (kalimat syahadat), agama Nabi kami Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan agama bapak kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.
Disebutkan oleh Abdullah bin Abdurrahman bin Abza dari ayahnya (Abdurrahman bin Abza) bahwa Nabi saw. biasa berdoa di pagi dan sore hari dengan bacaan ini (H.R. Ahmad)
16. Dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut sebanyak 100 (seratus) kali.
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Subhanallah wa bi hamdih.
Maha suci Allah, aku memuji-Nya.
Rasulullah s.a.w. selanjutnya bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan kalimat di atas dalam sehari sebanyak seratus kali, maka dihapuskanlah dari dirinya semua kesalahannya (dosa-dosa kecil), sekalipun kesalahan itu banyaknya seperti buih lautan.” (Muttafaq ‘alaih)
17. Dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut sebanyak 10 (sepuluh) kali.
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
Tidak ada yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya-lah kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.
Dari Abu Ayyub al-Anshari r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: “Barangsiapa mengucapkan kalimat di atas sebanyak sepuluh kali, maka ia adalah sebagaimana seorang yang memerdekakan empat jiwa dari keturunan Ismail.” (Muttafaq ‘alaih).
18. Dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut sebanyak 100 (seratus) kali.
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
“Tiada yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.”
Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa mengucapkan kalimat ini seratus kali dalam sehari, maka ia akan mendapat pahala sama seperti orang yang memerdekakan seratus orang budak dicatat seratus kebaikan untuknya, dihapus seratus keburukan untuknya. Pada hari itu ia akan terjaga dari godaan setan sampai sore hari dan tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya, kecuali orang yang membaca lebih banyak dan itu. (H.R. Bukhari)
19. Dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut sebanyak 3 (tiga) kali.
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Subhanallah wa bi-hamdih, ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘arsyih, wa midaada kalimaatih.
“Maha Suci Allah, aku memujiNya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya.” (Dibaca 3 x di waktu pagi saja)
Rasullah SAW bersabda pada Juwairiyah, “Aku telah mengucapkan empat kalimat yang kuulangi sebanyak tiga kali; (dan kalimat tersebut) lebih baik dariyang kamu ucapkan” (H.R.Muslim)
20. Dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut sebanyak satu kali.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rezeki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).”
Setiap Nabi saw. melakukan shalat Shubuh, setelah salam, beliau membaca do’a berikut (HR. Ibnu Majah)
21. Dilanjutkan dengan membaca kalimat berikut sebanyak 100 (seratus) kali.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullah wa atuubu ilaih.
“Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya.”
Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah aku berada di pagi hari (antara terbit fajar hingga terbit matahari) kecuali aku telah beristighfar pada Allah sebanyak 100 kali.” (HR. An Nasa’i)
ConversionConversion EmoticonEmoticon